Senin, 26 September 2016

CONTOH KASUS SUBSEQUENT EVENT

PR  AUDITING

  1. Saudara melakukan audit atas Laporan Keuangan PT PT “E” tertanggal 31 Desember 2009.  Laporan audit saudara tertanggal 26 Februari 2010 dan diserahkan kepada Klien pada 9 Maret 2010.  Hal-hal yang saudara temui pada hari-hari pemeriksaan maupun sesudahnya adalah di bawah ini.
Diminta:
Tindakan apakah yang akan saudara lakukan atas kejadian dibawah ini? Melakukan penyesuaian atau memberikan pengungkapan?  Bila melakukan penyesuaian, berikan ayat jurnal penyesuaiannya, dan bila memberikan pengungkapan, berikan kisi-kisi yang harus diungkapkan dan jelaskan tempat pengungkapannya.
a.    15 Jan 2010., Persediaan telah dijual dengan harga di bawah net realizable value (nilai netto yang dapat direalisir) per 31 Desember 2009. Nilai netto yang dapat direalisir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp. 115.000.000,- tetapi barang tersebut ternyata hanya laku Rp. 105.000.000 saja. Harga perolehan barang dagangan tersebut adalah Rp. 125.000.000,- (lower of cost or market)

Jawaban :

Peristiwa ini adalah subsequent event type one karena peristiwa terjadi sesudah tanggal neraca dan berdampak pada laporan keuangan yang bersifat materiil sehingga perlu penyesuaian. Jurnal penyesuaiannya adalag sebagai berikut :






Dalam peristiwa ini terjadi pemakaian metode lower of cost or market dalam menghitung harga pokok persediaan. Metode ini membandingkan antara harga pokok dan harga pasar untuk kemudian dipilih yang terendah di antara keduanya.

Hal ini akan mempengaruhi harga jual serta mengurangi laba kotor dan laba bersih untuk periode dimana harga turun. Pada periode tersebut dijual dengan harga yang lebih rendah akan menghasilkan laba kotor yang lebih besar dari harga normal.

Dalam keadaan normal persediaan harus dinilai berdasarkan harga pokok (cost). Akan tetapi,kadang – kadang harga pokok bukan merupakan ukuran yang wajar untuk pembebanan terhadap laba di masa mendatang. Dalam keadaan seperti ini perlu dilakukan penyimpangan dari basis harga pokoknya. Kerugian harus diakui sebagai suatu beban terhadap periode dimana kerugian tersebut timbul. Dalam keadaan seperti itu, persediaan harus dinilai berdasarkan “harga pasar”yang lebih rendah daripada harga pokok (cost).

Lalu timbul pertanyaan mengenai pengertian harga pasar. Sebagaimana digunakan dalam basis “the lower of cost or market” menunjukkan harga pengganti pada saat sekarang, apakah dengan cara membeli atau memproduksi, tergantung dari keadaan. Namun ada batas dalam mengaplikasikan aturan ini, yaitu:
1.    Harga pasar tidak boleh melebihiharga jual yang ditaksir, dikurangi dengan biaya untuk menyempurnakan dan menjual produk.
2.    Harga pasar tidak boleh lebih rendah daripada harga jual yang ditaksir, dikurangi dengan biaya penyempurnaan/penyelesaian dan menjual produk, serta dikurangi lagi dengan margin laba normal.

b.    20 Jan 2010., Seorang konsumen “T” dengan saldo piutang kepadanya sebesar Rp. 500.000.000,- telah bankrut karena kerugian yang menumpuk. Manajemen PT “E” sudah memprakirakan ini akan terjadi, oleh karena itu kepada “T” sudah tidak dikirim barang selama 2 (dua) tahun terakhir ini. Nilai CKP di Neraca adalah Rp 750.000.000,-

Jawaban :

Peristiwa ini adalah subsequent event type one karena peristiwa terjadi sesudah tanggal neraca dan berdampak pada laporan keuangan yang bersifat materiil sehingga perlu penyesuaian. Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut :

Kerugian Piutang               500.000.000
            CKP                                       500.000.000

Piutang adalah tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang atau jasa tertentu (aktiva) pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini.

Jumlah piutang yang disajikan dalam neraca hendaknya menunjukkan jumlah bersih yang diperkirakan dapat direalisir (Net realizable value). Untuk itu harus dilakukan prediksi terhadap jumlah piutang yang mungkin tidak akan tertagih. Piutang yang tidak tertagih diakui sebagai kerugian piutang. Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penghapusan piutang (Allowance for Bad Debt).

Dalam peristiwa ini, perusahaan telah memperkirakan bahwa konsumen “T” tidak akan mampu melunasi hutang karena adanya kerugian yang menumpuk. Sehingga mereka telah menganggarkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp. 750.000.000. Oleh karena itu, mereka telah berhenti mengirim barang sejak dua tahun yang lalu.

c.    31 Jan 2010., Dewan Direksi menyetujui untuk membeli perusahaan “B” sebagai anak perusahaan. Realisasi direncanakan pada bulan Agustus 2010; oleh karena itu manajemen harus menyiapkan dana sebesar Rp. 23.500.000.000,- untuk pembayarannya.

Jawaban :

Peristiwa ini adalah subsequent event type two karena peristiwa terjadi sesudah tanggal neraca, dimana peristiwa tersebut tidak berhubungan dengan laporan keuangan tapi berhubungan dengan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.

PT E telah memutuskan untuk membeli perusahaan “B” untuk dijadikan anak perusahaan.  Maka hal yang harus dilakukan adalah membuat pengungkapan. Realisasinya akan dilakukan pada Agustus 2010, sehingga manajemen harus menyiapkan dana sebesar Rp.23.500.000 untuk membeli perusahaan yang bersangkutan.

Hal yang di ungkapkan adalah “bahwa pada tanggal 31 Januari 2010 perusahaan “E” telah mengakuisisi perusahaan “B”. Metode yang digunakan untuk pencatatan akuntansi terhadap investasi bergantung pada tingkat kepemilikan investasi. Apabila perusahaan “E” tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan “B” akan dicatat dengan metode cost. Jika ada tambahan akuisisi hingga memperoleh pengaruh signifikan namun kepemilikannya kurang dari 50% maka perusahaan “E” harus mengganti metoda pencatatannya menjadi metoda Ekuitas. Bila perusahaan “E” kepemilikan investasinya lebih dari 50% berarti harus menyusun laporan konsolidasian.  Sementara itu investasi sahamnya dapat dicatat menggunakan metoda Cost atau Ekuitas.  Bila pencatatan individual tersebut menggunakan metoda Ekuitas, maka penyesuaian retroaktif tidak perlu dilakukan karena sebelumnya sudah menggunakan metoda tersebut.  Namun bila perusahaan “E” memutuskan untuk menggunakan metoda Cost, maka penyesuaian retroaktif harus dilakukan lagi, seolah-olah metoda Cost selalu dilakukan sejak akuisisi pertama kali. Apabila terjadi perubahan metode akan dicatat di pendapat auditor tanpa pengecualian.

d.    10 Feb 2010., Kebakaran telah menghanguskan sebagaian bangunan perusahaan. Bangunan tersebut bernilai buku pada tanggal neraca sebesar Rp. 2.500.000.000,- dengan saldo akun Akumulasi Depresiasi per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 2.500.000.000,-

Jawaban :

Peristiwa ini adalah subsequent event type two karena peristiwa terjadi sesudah tanggal neraca, dimana peristiwa tersebut tidak berhubungan dengan laporan keuangan tapi berhubungan dengan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.

Kebakaran tersebut merupakan kejadian yang tidak terduga. Sehingga perusahaan tidak menyiapkan dana untuk menutup kerugian tersebut. dalam neraca, sebenarnya nilai bangunan tersebut telah habis karena telah terdepresiasi sepenuhnya. Tapi bangunan tersebut masih dapat digunakan kendati masa ekonomisnya telah habis. Jadi nilai bangunan tersebut tidak akan mempengaruhi laporan keuangan karena telah habis nilai ekonomisnya.

e.    25 Feb 2010 ., Sebuah penuntutan hukum telah dilakukan kepada perusahaan atas kecelakaan yang terjadi pada tanggal 10 Oktober lalu.  Perusahaan telah memprakirakan kewajiban yang harus dibayar karena kejadian ini sebesar Rp. 10.000.000,-. Vonis pengadilan pada hari ini telah memutuskan bahwa perusahaan harus memberi ganti rugi sedesar Rp. 30.000.000,-

Jawaban :

Peristiwa ini adalah subsequent event type one karena peristiwa terjadi sesudah tanggal neraca dan berdampak pada laporan keuangan yang bersifat materiil sehingga perlu penyesuaian. Jurnal penyesuaiannya adalag sebagai berikut :


Denda pengadilan             20.000.000
            Kas                                         20.000.000

Dalam peristiwa ini, nominal uang sejumlah Rp. 10.000.000 bukan merupakan subsequent event karena telah diperkirakan jumlahnya. Tapi denda sejumlah Rp. 20.000.000 sisanya adalah subsequent event karena tidak diperkirakan.

f.     28 Feb 2010., Dewan Direksi telah menyetujui pemecahan saham 1 : 2.

Jawaban :

Peristiwa ini adalah subsequent event type two karena peristiwa terjadi sesudah tanggal neraca, dimana peristiwa tersebut tidak berhubungan dengan laporan keuangan tapi berhubungan dengan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.

Dengan adanya penerbitan saham baru, maka nilai yang dimiliki oleh masing – masing pemegang saham akan berubah. Ketika PT E memutuskan untuk memecah saham menjadi dua, maka nilai satu lembar saham akan berkurang atau akan menjadi lebih kecil.


Hal yang harus diungkapkan adalah tentang stock split, bahwa stock split mengurangi nilai pasar saham yang terlalu tinggi. Dalam stock split tidak ada jurnal hanya ada memo untuk menunjukkan bahwa nilai nominal telah berubah, jumlah saham telah bertambah dan terjadi penurunan nilai nominal per saham. 

4 komentar:

  1. Kalo Fall in love sama otaknya boleh gak??

    BalasHapus
  2. Yang A kok g ada penyesuaiannya

    BalasHapus
  3. Untuk Anda para Pecinta Judi Online yang takut hasil kemenangan Anda tidak dibayar, Saya ingin merekomendasikan Anda di S128Cash Bandar Judi Online Terbaik dan Terpercaya.
    Saya berani jamin, seberapa besar kemenangan Anda pasti akan tetap dibayar.
    Dengan begitu Anda bisa bermain dengan nyaman dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
    S128Cash sendiri menyediakan semua permainan FAIRPLAY serta Populer, seperti :
    - Sportsbook
    - Live Casino
    - Sabung Ayam Online
    - IDN Poker
    - Slot Games Online
    - Tembak Ikan Online
    - Klik4D

    Dapatkan juga berbagai PROMO BONUS Menarik dari S128Cash, yaitu :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami melalui :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Situs Judi Bola Terbesar

    BalasHapus
  4. Klasifikasikan menurut rekening Yang terpengaruh penyajian nya "kas" apa subsequebt event nya?

    BalasHapus